Tujuan utama bukan hanya menekankan pada kemampuan anak untuk membaca atau menulis. Namun, kedua jenis kemampuan tersebut hanya menjadi landasan bagi tujuan yang lebih luas, yakni membentuk generasi yang mampu berpikir kritis dalam menyikapi informasi.
Berawal dari keprihatinan terhadap rendahnya tingkat literasi masyarakat di Indonesia terutama pada anak jalanan, membuat anggota di Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FKM UNAIR 2019 mengadakan program kerja Lentera pada Sabtu (30/3/19) di UPTD Kampung Anak Negeri, Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Lentera merupakan salah satu program kerja Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FKM UNAIR 2019 yang berfokus pada bakti sosial dan diadakan tiga kali dalam setahun.
Clara Cahyaning Wishesa, ketua pelaksana kegiatan tersebut menjelaskan, selain program kerja tahunan, lentera diharapkan dapat memberi kesempatan bagi mahasiswa FKM untuk belajar dan berbagi dengan yang membutuhkan. Bagi pihak yang menjadi sasaran, diharapkan bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dapat mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupannya.
“Lentera di tahun-tahun sebelumnya, belum ada yang targetnya pada anak-anak jalanan, untuk itu Lentera pertama di tahun ini kami mengambil UPTD Kampung Anak Negeri sebagai sasaran,” ujar Clara.
“Anak jalanan sangat perlu mendapatkan edukasi lebih. Karena, itu sudah menjadi hak mereka untuk mendapatkan pendidikan dan bisa mengembangkan diri mereka. Seperti di bidang seni atau olahraga,” tambahnya.
Kegiatan pada Lentera kali ini meliputi promosi literasi, pemutaran film pendek, games, story tellingdan mind maping, menulis dan menempel harapan, dan pemberian buku. Dengan sasaran anak SD hingga SMA kelas 1, kegiatan ini disambut aktif dan antusias oleh para peserta.
Selain itu, Clara juga berpesan kepada masyarakat, semoga ke depannya, apa yang diberikan oleh program Lentera bisa bermanfaat bagi peserta maupun volunteer. Bagi warga unair, jangan lupa untuk selalu bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk menuntut ilmu, namun yang perlu diingat bahwa ilmu itu tidak hanya ada di belakang meja.
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah