Ponorogo, 30 Januari 2024 – Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga sukses menggelar Seminar PKL 2 yang bertempat di Balai Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan ini menjadi ajang refleksi dan evaluasi hasil praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa serta sebagai bentuk sinergi berkelanjutan antara akademisi dan masyarakat.
Seminar ini diawali dengan serangkaian sambutan dari berbagai pihak terkait. Sambutan pertama disampaikan oleh perwakilan Kecamatan Babadan yang menegaskan pentingnya program PKL dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat.
“Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat ini adalah langkah nyata dalam membangun lingkungan yang lebih sehat dan sejahtera. Kami berharap hasil inovasi mahasiswa dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan,” ujar perwakilan Kecamatan Babadan.
Sambutan berikutnya datang dari pihak Puskesmas setempat, yang menekankan bagaimana inovasi mahasiswa dalam PKL dapat menjadi solusi nyata bagi tantangan kesehatan di masyarakat.
“Kegiatan PKL ini bukan hanya ajang belajar bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi media edukasi yang efektif bagi masyarakat. Produk dan media promosi kesehatan yang dihasilkan sangat membantu dalam penyebaran informasi kesehatan,” ungkap perwakilan Puskesmas Babadan.
Tak ketinggalan, Koordinator Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes turut memberikan apresiasi terhadap kerja keras mahasiswa dalam menciptakan program yang berdampak bagi masyarakat.
“Kami sangat bangga dengan mahasiswa yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam PKL ini. Harapannya, produk-produk yang dihasilkan dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat,” ujar Koordinator Prodi S1 Kesmas FKM UNAIR.
Sebelum acara inti dimulai, peserta seminar disuguhi berbagai hasil karya mahasiswa yang dipamerkan dalam display produk PKL. Mahasiswa bersama masyarakat setempat telah menghasilkan beragam inovasi, mulai dari makanan dan minuman sehat hingga berbagai media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) seperti brosur, kalender, banner, kipas, spanduk, dan lainnya.
Kegiatan display ini menjadi ajang apresiasi bagi kreativitas mahasiswa dalam merancang produk yang tidak hanya inovatif, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan masyarakat. Masyarakat dan para tamu undangan pun antusias melihat serta mencoba langsung hasil karya mahasiswa.

Setelah sesi display produk, acara dilanjutkan dengan pemutaran video after movie yang menggambarkan perjalanan PKL mahasiswa dari awal hingga akhir. Video ini menampilkan berbagai momen kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat dalam mengimplementasikan program kesehatan.
Kemudian, 10 kelompok mahasiswa yang tergabung dalam PKL (Kelompok 11 hingga 20) memaparkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) dari program yang telah mereka jalankan. Presentasi ini mengulas berbagai tantangan, capaian, serta rekomendasi agar program-program yang telah diterapkan dapat berjalan secara berkelanjutan di masyarakat.
Seminar PKL 2 ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Kecamatan Babadan, Puskesmas, perangkat desa, kader kesehatan, dosen pembimbing lapangan, serta seluruh mahasiswa dari kelompok 11 hingga kelompok 20. Besarnya partisipasi dari berbagai pihak menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Diharapkan, produk-produk hasil PKL dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkelanjutan. Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat ini diharapkan tidak hanya berhenti pada program PKL, tetapi terus berkembang dalam berbagai bentuk kerja sama lainnya.
Sebagaimana disampaikan dalam sambutan, “Keberlanjutan adalah kunci dari perubahan yang nyata. Inovasi yang dihasilkan hari ini akan menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih sehat di masa depan.”
Oleh : Dr. Muthmainnah, S.KM., M.Kes