Praktik kerja lapangan (PKL) salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat menganalisis mampu merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi program kesehatan di masyarakat dengan tema “Menuju Kesehatan Masyarakat yang berkelanjutan untuk Mengatasi Kematian Ibu, Kematian Bayi/Balita, Penyakit Menular dan Tidak Menular”. PKL S1 Kesmas tahun ini sangat spesial, karena terdapat dua universiti dari luar negeri yang juga mengikuti yaitu dari Universiti Brunei Darussalam dan Mahidol University Thailand. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Januari sampai 6 Februari 2024 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Peserta dari PKL ini ini sebanyak 212 mahasiswa FKM UNAIR, 12 mahasiswa Universiti Brunei Darusaalam, dan 10 mahasiswa Mahidol University dengan 14 orang pembimbing. Mahasiswa dibagi dalam 20 kelompok setiap kelompok dibimbing oleh seorang dosen.
Pelaksanaan PKL dilakukan dengan tahapan identifikasi permasalahan yang terdiri dari pengenalan karakteristik secara demografis, geografis, dan sosio kultural, selanjutnya penentuan prioritas masalah yang difokuskan pada tema yang telah ditentukan terkait kematian ibu, Kematian Bayi/Balita, Penyakit Menular dan Tidak Menular. Kemudian menentukan program intervensi yang disesuaikan dengan permasalahan di desa dan melibatkan instansi secara aktif seperti posbindu, puskesmas, dinkes, dan kecamatan setempat, dan pelaksanaan evaluasi program untuk memberikan feedback dan rekomendasi dari program intervensi yang telah dilakukan.
Dengan adanya program PKL ini sangat membantu masyarakat di Kecamatan Babadan dan Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo untuk mengetahui cara memprioritaskan masalah, pencegahan masalah terkait kesehatan, dan menentukan rekomendasi yang sesuai dengan permasalahan dan karakteristik masyarakat. Kegiatan PKL ini juga meningkatkan pengetahuan masyarakat dan melatih mahasiswa untuk menerapkan pembelajaran yang didapat di kampus dengan melakukan pengabdian masyarakat. Adanya 22 mahasiswa inbound juga dapat memberikan gambaran dari berbagai negara terkait permasalahan kesehatan dan penyelesainnya, selain itu mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, khususnya ketiga yaitu tentang kesehatan dan kesejahteraan untuk seluruh insan di dunia. Pengetahuan yang diberikan terkait upaya kematian ibu, Kematian Bayi/Balita, Penyakit Menular dan Tidak Menular dapat meningkatkan kesadaran tentang gaya hidup sehat pada masyarakat.
Penulis : Bian Shabri Putri Irwanto, S.KM., M.KKK