Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, mahasiswa Kelompok 20 PKL FKM UNAIR 2025 menyelenggarakan “MEDIA SEHATI: Workshop Kreatif untuk Promosi Kesehatan Desa Bagian 2”, yang dikombinasikan dengan kegiatan “PANGAN CERIA: Pentas dan Masak Bareng Untuk Gizi Balita”. Acara ini berlangsung pada Jumat, 21 Januari 2025, dan diikuti oleh kader serta masyarakat Desa Bareng, Kecamatan Babadan, Ponorogo.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali kader kesehatan dengan keterampilan dalam membuat media promosi kesehatan yang kreatif dan efektif. Media promosi kesehatan memegang peran penting dalam menyebarluaskan informasi yang dapat dilihat, didengar, maupun dirasakan oleh masyarakat. Dengan pendekatan yang menarik, informasi kesehatan akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat luas.
Dalam sesi “MEDIA SEHATI”, peserta diperkenalkan dengan berbagai jenis media promosi kesehatan, mulai dari media visual (poster, leaflet, dan brosur), media audio (jingle, podcast, dan siaran radio), hingga media audiovisual (video edukasi dan iklan layanan masyarakat). Para kader diajarkan teknik dasar pembuatan poster menggunakan aplikasi seperti Canva, CapCut, dan PicsArt. Mereka juga berkesempatan untuk langsung berlatih membuat poster edukatif dengan tema kesehatan masyarakat.
Selain itu, kegiatan “PANGAN CERIA” menekankan pentingnya gizi seimbang bagi balita melalui pendekatan yang interaktif. Masyarakat diajak untuk mengikuti sesi memasak bersama menggunakan bahan pangan lokal yang kaya gizi. Sesi ini juga diisi dengan pentas seni yang menampilkan pesan-pesan kesehatan terkait pemenuhan gizi bagi anak-anak.
Melalui workshop ini, diharapkan kader kesehatan di Desa Bareng dapat lebih aktif dalam memanfaatkan media komunikasi sebagai alat edukasi yang efektif. Tidak hanya meningkatkan kesadaran kesehatan, tetapi juga membangun kreativitas dalam menyampaikan pesan kesehatan yang lebih menarik dan inovatif.
Kegiatan ini juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being) dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan SDG 2 (Zero Hunger) yang mendukung upaya pencegahan malnutrisi pada balita. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan desa dapat menjadi lebih mandiri dalam menjaga kesehatan warganya serta membangun generasi yang lebih sehat dan sejahtera.
Penulis : Bian Shabri Putri Irwanto, S.KM., M.KKK