Dalam rangka perbaikan mutu proses pembelajaran mahasiswa dan sekaligus untuk mempersiapkan sertifikasi internasional ASEAN University Network Quality Assurance (AUN-QA), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga mengadakan lokakarya yang diberikan kepada dosen FKM UNAIR.
Lokakarya dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Hotel Swiss Bellin Tunjungan, Surabaya dan Ruang Sidang Prodi S-3 Ilmu Kesehatan Masyarakat. Acara bertajuk Rubric Assessment dan E-Learning Kepada Dosen FKM UNAIR ini berlangsung sejak 18–19 Agustus 2016, dan dihadiri 18 dosen dari tujuh departemen di FKM UNAIR.
Pembicara pada lokakarya yaitu M. Farid Dimyati Lusno, dr., M.KL dari tim E-learning Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan (LP4M) UNAIR dan Dr. Djazuly Chalidyanto, S.KM, MARS. Dr. Meryana Adriani, S.KM, M.Kes dan Dr. Diah Indriani, S.Si, M.Si turut hadir sebagai fasilitator pada materi rubric assessment.
Rubric assessment merupakan sebuah pedoman penilaian pada proses kegiatan belajar mengajar mahasiswa. Kegiatan semacam ini penting diadakan, terutama sebelum proses perkuliahan berlangsung. Rubric assessment bisa juga dikatakan sebagai kontrak dengan mahasiswa sebelum dimulainya perkuliahan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan sistem evaluasi pada proses belajar mengajar bisa mencapai hasil yang valid, reliable, flexible, dan fairness.
“Selama ini ada beberapa mahasiswa yang mengajukan keberatan atas nilai yang diberikan pada hasil evaluasi. Kondisi tersebut terjadi karena banyak faktor penyebab, seperti kesepakatan cara menilai dosen, dan mahasiswa yang belum efektif (sisi fairness belum efektif), atau cara dosen melakukan penilaian mungkin belum reliable,“ jelas Diah, salah satu anggota tim Satuan Penjaminan Mutu (SPM) dan koordinator persiapan AUN-QA FKM UNAIR.
Untuk mendukung itu semua, pada workshop hari pertama dipaparkan langsung mengenai penyusunan e–Learning dengan bantuan Airlangga University e-Learning Application (AULA) oleh Farid. Karena penggunaaan AULA yang belum optimal di FKM, pada saat itu pula peserta workshop diwajibkan praktik menggunakan AULA e-Learning dan membuat rubrik. Pada hari kedua dilanjutkan dengan presentasi hasil rubrik.
“Acara ini diselenggarakan bukan semata-mata untuk persiapan AUN-QA. Namun utamanya untuk perbaikan mutu proses pembelajaran kepada mahasiswa. Sehingga semester gasal nanti, semua rubrik yang disusun pada saat workshop siap dijalankan, sekaligus dengan e-learningnya,” tambah Diah. (*)
Penulis: Disih Sugianti
Editor: Binti Q. Masruroh